Pulau Surga Dunia, Indonesia Juga Ada




1.Sikuai island
PERNAHKAH anda membayangkan satu tempat menakjubkan seperti surga? Hamparan pasir putih, deretan pepohonan kelapa yang tertata rapi, suasana sejuk, birunya laut, indahnya warna warni ikan dan terumbu karang, hijaunya pepohonan, lezatnya makanan serta asyiknya candaan aneka satwa? Semua keajaiban itu ada dalam satu paket khusus surga dunia di Pulau Sikuai.

Sikuai, satu dari 19 pulau yang termasuk dalam wilayah administratif Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 38,6 Kilometer persegi

atau sekitar 40 hektar.

Sikuai kini dikembangkan menjadi satu objek wisata bahari unggulan di Kota Padang. Pada pulau ini wisatawan bisa melakukan sejumlah aktivitas marina seperti snorkeling, diving, memancing, atau hanya berenang di atas jernihnya laut Pulau Sikuai sambil menikmati indahnya warna-warni biota laut termasuk terumbu karang.

Kawasan pulau itu perpaduan keindahan laut beserta isinya serta damainya pulau dengan hutan yang masih tertata alami tanpa sentuhan tangan-tangan jahil yang merusak.

Wisatawan domestik asal Kota Padang, Afrianita yang berkunjung ke Pulau Sikuai, merasa nikmat berenang di tenangnya air laut Pulau Sikuai. Hanya dengan menyelam pada kedalaman beberapa meter saja, pengunjung telah bisa menikmati keindahan warna warni terumbu karang. Anda seperti berada pada akuarium raksasa dengan ragam keindahan biota laut dengan warna yang menarik. "Tidak perlu menyelam terlalu dalam, saya sudah bisa melihat ikan warna-warni, terumbu karang dan aneka biota laut lainnya," katanya dengan nada sumringah.

Puas berenang dan menyelam, pengunjung bisa menikmati aktivitas berjalan-jalan di sepanjang pantai berpasir putih bersih sambil mengumpulkan aneka jenis karang mati yang terdapat di kawasan tersebut. Pasir pantai tersebut sangat halus, padat dan bersih dari aneka jenis sampah sehingga sangat menyenangkan berjalan atau berlarian di atasnya.

Bagi para pengumpul karang, tentu aktivitas ini bisa menimbulkan keasyikan tersendiri karena banyak jenis karang unik dengan warna beragam bisa diperoleh untuk dibawa pulang. "Saya mengumpulkan kerang dan pasirnya untuk dibawa pulang dirangkai menjadi hiasan dinding," kata wisatawan asal Bukittinggi Sri mengaku berkunjung ke pulau impian itu bersama teman-temannya.

Setelah kelelahan mengumpulkan aneka jenis karang dan pasir tersebut, wisatawan bisa menikmati keindahan laut pantai sambil tiduran ditemani semilir angin pantai. Suasana itu terasa sangat damai, karena tidak ada suara bising. Yang ada hanya semilir hembusan angin, gesekan daun kelapa dan deburan ombak menemani tidur siang di pinggir pantai berhawa sejuk itu.

Sore menjelang, puas melakukan aktivitas di pantai, kini saatnya untuk menikmati keindahan daratan Pulai Sikuai, dengan bersepeda atau berjalan kaki menjelajah keliling pulau yang banyak ditumbuhi banyak pepohonan nyiur ini. Berkeliling Pulau Sikuai menyenangkan dan suasananya sangat alami karena begitu banyak pepohonan hijau menghiasi kiri kanan jalannya.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit, pengunjung bisa menyelusuri sekeliling pulau sambil menyaksikan anek jenis hewan khas Sikuai, seperti biawak, monyek, serta ratusan jenis burung dengan warna yang beragam.

Pesona Pulau Sikuai terasa semakin menawan, tentu saja dengan menikmati indahnya warna merah keemasan matahari yang akan tenggelam. Sudut pandang ini terdapat pada satu bukit kecil terdapat di tengah-tengah pulau. Pada bukit itu terdapat beberapa tempat duduk yang dijadikan tempat bersantai sambil menunggu matahari tenggelam dan gelap datang menjelang. Suasana tersebut adalah satu moment yang ditunggu-tunggu para wisatawan yang datang berkunjung pada satu pulau terindah di Sumatera Barat itu.

Bagi yang hobi makan, di pulau ini juga tersedia satu unit restoran yang menyajikan aneka hidangan khas pantai yang tentu saja akan menambah nafsu makan. Pengunjung bisa memesan aneka jenis makanan dan minuman dengan harga terjangkau.

Khusus istirahat di malam hari, juga tersedia, 52 unit bungalow yang terlihat apik dengan desain khusus, yang tentu saja membuat istirahat menjadi lebih nyaman.





2.Bali
Kalau sama pulau yang satu ini udah gak asing kanBali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata.




3.Pattaya
Pattaya (bahasa Thai พัทยา) ialah sebuah kota di Thailand, terletak di pesisir Teluk Thailand, tenggara Bangkok di Provinsi Chonburi. Merupakan pusat pariwisata terbesar di ThailandAwalnya Pattaya hanya desa nelayan kecil hingga tahun 1960-an, pasukan Amerika dari markas AU mereka di U Ta Pao, Provinsi Rayong menemukan daerah ini untuk R&R. Kota ini tumbuh pesat, sebagian besar karena go go bar dan kehidupan malam lainnya. Saat prajurit Amerika meninggalkan daerah ini setelah Perang Vietnam, kota ini jatuh ke kubangan krisis, namun dengan bangkitnya pariwisata massal khususnya dari Eropa bisnis pariwisata kota ini kembali berkembang. Pada tahun 2001 lebih dari 24.000 ruang hotel tersedia di Pattaya. Meskipun pariwisata seks masih cukup mencolok di Pattaya, semua pariwisata yang inklusif kini menyusun bagian terbesar pariwisata.









 

4.Kepulauan Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di bagian barat-laut Propinsi Papua memiliki luas areal daratan dan laut sekitar 9,8 juta acre. Melihat posisinya di kawasan segitiga terumbu karang, yang tepat pada pusat keragaman terumbu karang dunia, maka laut di Kepulauan Raja Ampat diindikasikan sebagai kawasan yang paling kaya keragaman hayatinya di dunia.
Kumpulan terumbu karang yang luas dan kaya ini membuktikkan bahwa terumbu karang di kepulauan ini mampu bertahan terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit, dua jenis ancaman yang kini sangat membahayakan kelangsungan hidup terumbu karang di seluruh dunia. Kuatnya arus samudra di Raja Ampat memegang peran penting dalam menyebarkan larva karang dan ikan melewati samudra Hindia dan Pasifik ke ekosistem karang lainnya. Kemampuan tersebut didukung oleh keragaman dan tingkat ketahanannya menjadikan kawasan ini prioritas utama untuk dilindungi.

Penelitian Membuktikan Keragaman Hayati Tertinggi di Dunia
Pada tahun 2002, The Nature Conservancy (TNC) dan para mitra lainnya mengadakan suatu penelitian ilmiah untuk memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah 537 jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan dan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat, penelitian ini menemukan berbagai tumbuhan hutan, tumbuhan endemik dan jarang, tumbuhan di batuan kapur serta pantai peneluran ribuan penyu.

Kegiatan manusia di kepulauan ini belum memperlihatkan dampak negatif yang berarti dibandingkan dengan kawasan terumbu karang di tempat lainnya di Indonesia, namun ancaman-ancaman karena praktek-praktek yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom, racun (sianida), pengambilan telur penyu dan penebangan hutan yang tidak memperhatikan aspek-aspek kelestarian diperkirakan akan mengganggu keutuhan ekosistem yang ada. Pemerintah Indonesia baru saja menetapkan kawasan Raja Ampat sebagai kabupaten baru yang mandiri, yang merupakan kesempatan besar bagi masyarakat setempat untuk mengelola sumberdaya alam Raja Ampat untuk masa depan kehidupan mereka. Pemerintahan baru ini juga menawarkan peluang untuk turut mempertimbangkan aspek pelestarian alam dalam perencanaan tata ruang kabupaten baru.

Memastikan Kegiatan Pelestarian dengan Kemitraan Menanggapi tawaran dan sekaligus untuk membantu pemerintah daerah, maka TNC meluncurkan suatu program kerja yang bertujuan untuk melindungi Kepulauan Raja Ampat yang dilakukan bersama pemerintah dan masyarakat Raja Ampat. Program ini bertujuan: 1) menyumbangkan suatu rencana kegiatan konservasi menyeluruh untuk melindungi terumbu karang dan hutan Kepulauan Raja Ampat; 2)membantu menyelaraskan pengelolaan kawasan perlindungan laut ke dalam perencanaan dan kebijakan pembangunan jangka panjang; serta, 3) mengembangkan suatu jaringan kawasan perlindungan laut.
Tujuan akhir kehadiran TNC di Raja Ampat adalah melindungi kekayaan terumbu karang Kepulauan Raja Ampat yang sekaligus diharapkan akan menjamin kehidupan masyarakat lokal.

Raja Ampat tersusun atas empat pulau besar, yaitu Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool serta ratusan pulau kecil. Kepulauan ini merupakan bagian dari bentangan laut daerah Kepala Burung yang termasuk pula kawasan Teluk Cenderawasih, yaitu taman nasional laut terbesar di Indonesia.





0 komentar:

Posting Komentar